Kita sering kali disibukkan dengan rutinitas- rutinitas duniawi, sehingga kadang semangat kita sering kurang dalam hal akhirat (ibadah). Hal tersebut banyak terjadi diantara kita, terutama pemuda dan pemudi yang sering terlena akan kehidupan keduniawian. Indonesia ialah Negara muslim terbesar di dunia tetapi ahklak pemuda dan pemudinya tidak mencerminkan hal tersebut. Sek bebas, narkoba, hidupan berfoya- foya apakah hal tersebut dapat kita katakan bahwa Negara kita degara Islam tetapi moral – moral pemuda – pemudinya yang demikian.
Coba kita renungkan apa yang harus kita lakukan untuk memperbaiki itu semua. Apakah kita tidak malu kepada diri kita sendiri? Negara kita yang begitu mewah, begitu kaya, aman coba bandingkan dengan saudara – saudara kita yang di Palestina , di Gaza. Mereka berjuang untuk membela negaranya , membela jati dirinya , membela Islam dengan melawan kafir – kafir yang menindas martabat mereka (umat muslim)walaupun begitu mereka tidak meninggalkan kewajiban mereka sebagai umat muslim. Sedangkan kita disini apa? Apakah kita terlalu sibuk bersenang – senang, sibuk dengan pekerjaan kita hingga lupa akan kewajiban kita.
Coba kita renungkan apa yang harus kita lakukan untuk memperbaiki itu semua. Apakah kita tidak malu kepada diri kita sendiri? Negara kita yang begitu mewah, begitu kaya, aman coba bandingkan dengan saudara – saudara kita yang di Palestina , di Gaza. Mereka berjuang untuk membela negaranya , membela jati dirinya , membela Islam dengan melawan kafir – kafir yang menindas martabat mereka (umat muslim)walaupun begitu mereka tidak meninggalkan kewajiban mereka sebagai umat muslim. Sedangkan kita disini apa? Apakah kita terlalu sibuk bersenang – senang, sibuk dengan pekerjaan kita hingga lupa akan kewajiban kita.
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. [Q.S. As Shaff 61:4]
Ayat di atas menyebutkan keteraturan layaknya bangunan yang kokoh tapi bagaimana kita dapat teratur kalau kita sering terpecah - belah begini, mudah di provokasi, mudah di adu domba. Sekiranya kita dapat sadar bahwa kita adalah seorang muslim, umat yang paling baik dari umat - umat yang lain. Sekiranya dengan merenungi keadaan di atas kita dapat mengambil suatu perbaikan – perbaikan atas diri kita. Amin.